Mahaka Sports and Entertainment sebagai operator Piala Jenderal Sudirman belum membayar sepenuhnya match fee atau uang tampil Sriwijaya FC saat tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut tampil pada babak penyisihan.
"Sisanya belum dikirim. Tunggu hasil komdis. Kalau ada denda tinggal dipotong dari sisanya," kata CEO Mahaka, Hasani Abdulgani kepada Juara.net, Jumat (4/12/2015).
Komdis Piala Jenderal Sudirman memang dijadwalkan akan menggelar sidang terkait kericuhan seusai pertandingan antara Sriwijaya dan Persija Jakarta, di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu (25/11/2015).
Setelah wasit Iwan Sukoco meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga, Ferdinand melampiaskan kekesalannya dengan menendang microphone milik stasiun televisi yang terpasang di pinggir lapangan.
Bahkan, Ferdinand berusaha mengejar wasit meskipun masih bisa dilerai oleh pihak keamanan. Ferdinand pun disebut mengamuk di ruang ganti.
Tak hanya itu, Manajer Sriwijaya Nasrun Umar juga sempat menantang M Ilham dan Raphael Maitimo di lorong pemain. Namun, pihak keamanan langsung bertindak cepat.
Situasi panas masih berlanjut di kamar ganti. Pintu ditendang. Botol mineral dan tempat sampah jadi sasaran. Ruang ganti Sriwijaya berubah layaknya kapal pecah.
Mahaka kemudian mengusulkan kepada Komdis untuk menonaktifkan Ferdinand Sinaga dan Nasrun. Meski Sriwijaya telah tersingkir, bukan berarti klub tersebut terlepas dari sanksi denda.
Sriwijaya sendiri berhak menerima uang tampil sebesar Rp 385 juta dari satu kali menang dalam waktu normal (Rp 125 juta), menang adu penalti (Rp 110 juta), dan dua kali kalah dalam waktu normal (Rp 150 juta).
Ketika ditanya berapa sisa uang tampil yang mesti dibayar Mahaka, Hasani memilih bungkam. "Hanya untuk internal saja," ujarnya.
Editor | : | |
Sumber | : | juara.net |
Komentar